Senin, 11 Agustus 2014

Ulasan Puisi Pada Mu Jua

Habis kikis
segala cintaku hilang terbang
pulang kembali aku padamu
seperti dahulu
Kaulah kandil kemerlap
pelita jendela di malam gelap
melambai pulang perlahan
sabar, setia selalu.
Satu kekasihku
aku manusia
rindu rasa
rindu rupa.
Di mana engkau
rupa tiada
suara sayup
hanya kata merangkai hati
Engkau cemburu
engkau ganas
mangsa aku dalam cakarmu
bertukar tangkap dengan lepas
Nanar aku, gila sasar
sayang berulang padamu jua
engkau pelik menarik ingin
serupa dara di balik tirai
Kasihmu sunyi
menunggu seorang diri
lalu waktu – bukan giliranku
mati hari – bukan kawanku…
Pada bait pertama puisi Padamu Jua, dapat disimpulkan : “aku” merasakan bahwa ia tidak dapat menghindar dari kekasihnya, yakni Tuhannya. Bait tersebut menandakan bahwa cinta kekasih aku dalam puisi tersebut tidak kikis oleh masa dan hilang terbang kemana, melainkan menandakan bahwa cintanya tak dapat berubah, kata seperti dahulu menguatkan keteguhan cinta kekasih aku. Pulang kembali aku padamu menggambarkan bahwa “aku” tidak dapat menghindar dari kekasihnya.
Sedangkan untuk bait kedua melukiskan bagaimana ketulusan cinta kasih yang di berikan kepada kekasihnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar