Puisi Cinta Chairil Anwar Senja Di Pelabuhan Kecil
Buat Sri Ajati
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
Di antara gudang, rumah tua, pada cerita
Tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut.
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
Menyinggung muram, desir hari lari berenang
Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
Dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
Menyisir semenanjung, masih pengap harap
Sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
Dari pantai ke empat, sedu penghabisan bisa terdekap.
1946
Pupus
oleh:
Dewa
19
Aku tak mengerti, apa yang kurasa
rindu yang tak pernah begitu hebatnya
aku mencintaimu lebih dari yang kau tau
meski kau takkan pernah tau
aku persembahkan hidupku untukmu
telah ku relakan, hatiku padamu
namun kau masih bisu, diam seribu bahasa
dan hati kecilku bicara
Reff :
baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan
kau buat remuk sluruh hatiku
semoga aku akan memahami sisi hatimu yang beku
semoga akan datang keajaiban hingga kaupun mau
aku mencintaimu lebih dari yang kau tau
meski kau takkan pernah tau
rindu yang tak pernah begitu hebatnya
aku mencintaimu lebih dari yang kau tau
meski kau takkan pernah tau
aku persembahkan hidupku untukmu
telah ku relakan, hatiku padamu
namun kau masih bisu, diam seribu bahasa
dan hati kecilku bicara
Reff :
baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan
kau buat remuk sluruh hatiku
semoga aku akan memahami sisi hatimu yang beku
semoga akan datang keajaiban hingga kaupun mau
aku mencintaimu lebih dari yang kau tau
meski kau takkan pernah tau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar